Denger Radio
Sambil menyetrika,
Penyiar memberitakan Amerika bakal menyerbu Afganistan
Gara-gara Osama bin Laden
Dituduh sebagai tersangka
Sambil melipat baju,
Setengah bermimpi mau berdemonstrasi
Menginginkan damai di muka bumi
Jiwa tergerak-gerak
Bagaimana harus mengabarkannya dari rumah?
Di gelombang satunya lagi,
Korupsi tidak pernah selesai
Gerutuan panjang di radio
Cuma gerutuan
Koran berseru-seru
Penyair menangis dan menjerit di tv
Ada media, atau di warung kopi
Sama saja
Tak pernah ada kabar berikutnya
Barangkali tuli.
Barangkali buta.
Barangkali tak punya nurani.
Barangkali membodohi
Barangkali Bodoh.
Kuputar gelombang,
Lagu-lagu pop, melupakan semua gelisah
Dan segala sumpah serapah
Bagi politikus,negarawan dan pengusaha yang serakah
Di negeri ini,
Kepada siapa lagi,
Kita harus percaya?
2 Comments:
aku percaya pada luger tua yang dengan bijaknya melesakkan katakata
triger yang mngetuk perlahan seperti doa di sepertiga malam
dan rintih selongsong di atas tarmac keras serupa penyesalan
Rakyat negeriku yang sporadis
Amuk massa yang menggila
Lalu sirna ditelan lupa
Dimanakah para penjaga issu yang selalu terjaga?
Post a Comment
<< Home